Deklarasi ‘Mujahidah Dan Emak-emak Militan’ Dukung Prabowo-Sandi Pada Pilpres 2019
Deklarasi ‘Mujahidah Dan Emak-emak Militan’ Dukung Prabowo-Sandi Pada Pilpres 2019. Pasca pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mejadi
Capres/Cawapres pada pilpres 209, banyak kelompok masyarakat yang
mendeklarasikan dukungan kepada pasangan tersebut. Salah satunya ratusan
perempuan mengatasnamakan “Mujahidah dan Emak-emak Militan” yang
tergabung dalam Ustadzah Peduli Negeri ikut serta mendeklarasikan
kelompoknya untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam
Pilpres 2019 mendatang.
“Dengan ini kami mendeklarasikan diri untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024,” tutur Nurdiati.
“Allahu akbar!!,” lanjutnya yang kemudian diikuti oleh peserta yang hadir.
Koordinator Ustadzah Peduli Negeri, Nurdiati
Akma mengungkapkan bahwa pasangan Prabowo-Sandi lebih dekat pembelaannya
kepada umat Islam ketimbang pasangan petahana.
“Kita ingin ketidakadilan (rezim saat ini) bisa diakhiri, dimana ulama ditangkapi, ustadz dipenjara, dan sebagainya,” ujarnya di Gedung Dakwah Asyiyah, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa lalu (14/08/2018).
Nurdiati menjelaskan pula bahwa gerakan tersebut tidak hanya berada di Jakarta, tetapi sudah memiliki jejaring ke beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Lampung, hingga Sulawesi.
Para ustadzah yang tergabung berhimpun dalam organisasi Forum Silaturahim Antar Pengajian (FORSAP) dan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid.
Nurdiati menyebut, gerakan tersebut tidak memiliki kekuatan secara materi, ia menuturkan bagaimana ketika Pilkada DKI Jakarta lalu, pihaknya juga membuat gerakan yang sama. “Waktu melawan Ahok kami juga tidak punya apa-apa. Gerakan kami berdoa, minta kepada Allah, dan apa saja yang bisa kami lakukan,” tutup Koordinator Ustadzah Peduli Negeri itu.
Adapun harapannya, dengan terpilihnya Prabowo-Sandi pada tahun 2019 nantinya, Pemerintah mampu memberikan ketenangan dan ketentraman bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam.
“Dengan ini kami mendeklarasikan diri untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024,” tutur Nurdiati.
“Allahu akbar!!,” lanjutnya yang kemudian diikuti oleh peserta yang hadir.
“Kita ingin ketidakadilan (rezim saat ini) bisa diakhiri, dimana ulama ditangkapi, ustadz dipenjara, dan sebagainya,” ujarnya di Gedung Dakwah Asyiyah, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa lalu (14/08/2018).
Nurdiati menjelaskan pula bahwa gerakan tersebut tidak hanya berada di Jakarta, tetapi sudah memiliki jejaring ke beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Lampung, hingga Sulawesi.
Para ustadzah yang tergabung berhimpun dalam organisasi Forum Silaturahim Antar Pengajian (FORSAP) dan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid.
Nurdiati menyebut, gerakan tersebut tidak memiliki kekuatan secara materi, ia menuturkan bagaimana ketika Pilkada DKI Jakarta lalu, pihaknya juga membuat gerakan yang sama. “Waktu melawan Ahok kami juga tidak punya apa-apa. Gerakan kami berdoa, minta kepada Allah, dan apa saja yang bisa kami lakukan,” tutup Koordinator Ustadzah Peduli Negeri itu.
Adapun harapannya, dengan terpilihnya Prabowo-Sandi pada tahun 2019 nantinya, Pemerintah mampu memberikan ketenangan dan ketentraman bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam.
Comments
Post a Comment